Wartasumsel.id, LUBUKLINGGAU – Menyikapi banyaknya penjualan babi di Kota Lubuklinggau bahkan secara terang-terangan Ketua III MUI Kota Lubuklinggau KG H Moch Atiq Fahmi, LC angkat bicara, Senin (29/04/2024).
Semakin banyaknya peredaran daging babi di Kota Lubuklinggau membuat beberapa masyarakat yang mana mayoritas sebagai muslim tidak nyaman, terlihat sudah ada beberapa warung makan, cafe dan sebagainya yang secara terang-terangan menjual menu yang tidak halal.
“Saya masih mengucapkan terima kasih karena masih ada penjelasan non Halalnya, itu membuktikan si penjual itu adalah orang yang jujur katakanlah gitu dan untuk memberikan pilihan bagi muslim untuk tidak masuk ke tempat lain,” ungkapnya.
Terkait dengan pemerintah kita yang melihat masyarakat kita ini adalah mayoritasnya Muslimin apakah iya sebebas ini memberikan izin penjualan barang haram ini di komunitas kaum muslimin apalagi tempat-tempatnya sungguh tempat-tempat yang sangat vulgar dilihat di Jalan Raya ya dan tempat yang di mana komunitas kaum muslimin.
“Ya berpikirnya bukan hanya kepada izin pemerintah bukan kepada adanya non halal atau tidak tapi ini adalah salah satu sarana fasilitas bagi kaum muslimin sendiri ada jalan untuk menempati ini apalagi zaman sekarang ini belanja barang haram ini tentu tidak harus ke tokonya langsung bisa dengan COD secara online dan segala macamnya nah kami mengajak kalaupun memang ada tempat yang seperti itu ya Mbok yang dibatasi lah ya jangan sampai ini terlalu vulgar sekarang ini sudah merambat ke mana-mana dengan berbagai macam judulnya sedangkan kita ini adalah mayoritas masyarakatnya muslim masa demi melayani yang minoritas ya kita joran memberikan izin seperti ini,” ujar Fahmi.
Jika memang pemerintah kita tidak membatasi izin ini tinggal ditambahin tinggal dibatasi beberapa tempat dan tempatnya untuk tidak mudah ditonton oleh semua masyarakat, inilah harapan kami dan keluhan kami ini tentu juga keluhan masyarakat yang mengadu dengan kita yang punya rasa peduli terhadap kenyamanan kesejahteraan keindahan dan saling menghormati.
“Mari kita do’akan mudah-mudahan kita jauh dari azab Allah Subhanahu Wa Ta’ala Saya khawatir kalau para Dai kalau para Ustadz diam dan membiarkan ini kemudian didukung dengan pemerintahnya yang mendiamkan masalah ini sekali lagi suatu saat Allah marahnya pun akan datang. Saya berharap pemerintah kita ikut perhatian, tapi alhamdulillah saya secara pribadi menghubungi PJ Walikota Lubuklinggau kita dan saat ini sedang merespon apa yang menjadi keluhan masyarakat Ya mudah-mudahan ini bisa disikapi oleh kita semua,” pungkas Fahmi. (Vhio)