Proyek Pemerintah Diakui Pribadi, Tokoh Masyarakat Siring Agung Angkat Bicara

Wartasumsel.id, LUBUK LINGGAU – Adanya pernyataan wilayah Kelurahan Siring Agung Kecamatan Lubuk Linggau Selatan II selama 10 tahun dianaktirikan dinilai menyesatkan.

Karena pernyataan yang disampaikan oknum masyarakat tersebut tidak sesuai fakta yang terjadi di lapangan.

Penegasan ini disampaikan tokoh masyarakat sekaligus aktivis Gerakan Sumpah Undang-Undang (GSUU) Herman Sawiran yang telah menetap di Kelurahan Siring Agung selama 35 tahun.

“Pernyataan tersebut (10 Tahun Siring Agung Dianaktirikan) menyesatkan, saya tinggal di Siring Agung 35 tahun. Jadi saya tahu persis selama 10 tahun kepemimpinan terakhir ini,” tegas Herman Sawiran, Kamis, 24 Oktober 2024.

Dikatakan Herman Sawiran, untuk masalah pembangunan infrastruktur, baik jalan maupun kelistrikan di Kelurahan Siring Agung selama 10 tahun sudah cukup maksimal.

Walaupun di wilayah tersebut tidak ada wakil rakyat yang duduk di DPRD Kota Lubuk Linggau.

“Nah artinya Pemerintah Kota Lubuk Linggau di era kepemimpinan Nanan (H SN Prana Putra Sohe) sangat perhatian. Contoh bangunan gapura perbatasan kelurahan itu dibangun saat zaman kepemimpinan Nanan jadi tidak benar kalau Siring Agung dianaktirikan,” ucap Herman Sawiran.

Bahkan menurut Herman Sawiran, gapura perbatasan Kelurahan Siring Agung lebih mewah dibandingkan dengan daerah lain.

Bukan hanya gapura perbatasan saja. Lanjut Herman Sawiran, untuk infrastruktur lain yang diajukan masyarakat selalu disetujui Pemerintah Kota Lubuk Linggau di era kepemimpinan Nanan.

Seperti jalan cor beton, jalan poros Siring Agung, tiang listrik serta jembatan penyeberangan irigasi yang bernilai miliaran rupiah.

“Sekarang masyarakat Kelurahan Siring Agung kalau ingin ke pasar aksesnya sudah lancar. Jalan dari Siring Agung sampai ke Simpang Bingung lanjut ke Kenanga mulus,” terang Herman Sawiran.

“Jadi menurut Herman Sawiran yang menyatakan 10 tahun Siring Agung dianaktirikan itu salah. Saya kalau salah saya katakan salah kalau benar saya katakan benar,” jelas Herman Sawiran.
Terakhir kata Herman Sawiran, di zaman kepemimpinan Nanan, tahun 2023 Pemerintah Kota Lubuk Linggau merealisasikan pembangunan jalan cor yang diajukan masyarakat di GG Beligat Kelurahan Siring Agung.

Namun ironisnya pembangunan jalan cor beton tersebut diakui bantuan pribadi keluarga calon peserta Pilkada yang menjabat sebagai kepala OPD di Kota Lubuk Linggau.

“Pengajuannya di era Nanan hanya pembangunannya dilakukan saat Pj Wali Kota. Saat istri saya bertamu ke rumah keluarganya di GG Beligat dapat informasi dibangun dana pribadi. Padahal jalan itu dibangun oleh pemerintah,” sindir Herman Sawiran.

Diakui Herman Sawiran, perhatian Nanan terhadap masyarakat bukan hanya soal pembangunan infrastruktur saja. Hampir setiap kali perayaan Hari Kemerdekaan RI (17 Agustus), Nanan selalu hadir di tengah masyarakat Kelurahan Siring Agung. Bahkan Nanan ikut terjun ke Irigasi Siring Agung ikut merayakan panjat pinang dan perahu yang diadakan masyarakat setempat.

“Jadi bukan saat mau nyalon saja Nanan ke Siring Agung. Setelah jadi Wali Kota tetap turun ketemu masyarakat,” ujar Herman Sawiran.

Comment