HRW Respon Positif Rencana Peningkatan Status STAIS BS Menjadi PTN

Wartasumsel.id, LUBUKLINGGAU – Harapan civitas akademika Sekolah Tinggi Agama Islam Bumi Silampari (STAIS BS) agar keberadaan perguruan tinggi tersebut menjadi perguruan tinggi negeri (PTN), mendapat respon positif dari Ketua DPRD Kota Lubuklinggau, H Rodi Wijaya (HRW).

Dihadapan para dosen dan mahasiswa, H Rodi Wijaya yang juga calon kandidat wali kota Lubuklinggau periode 2025-2030 berjanji mengupayakan cita-cita mulia tersebut agar bisa terwujud.

Hal ini terungkap saat kegiatan forum group discussion (FGD) STAIS BS berapa waktu lalu.

Rektor STAIS BS Lubuklinggau, Ngimadudin, menegaskan HRW satu-satunya kandidat wali kota Lubuklinggau yang berani menghadiri undangan STAIS BS untuk berdiskusi.

“Ini secara tidak langsung membuktikan bahwa HRW adalah tokoh yang peduli terhadap pentingnya dunia pendidikan di Kota Lubuklinggau,” ujarnya.

Dijelaskan Ngimaddudin, ada beberapa kendala yang sedang dihadapi dalam upaya meningkatkan status STAIS BS menjadi PTN.

Persyaratan tersebut meliputi ketersediaan lahan lebih kurang 10 hektar dan bantuan dana pertahun senilai Rp 8,5 miliar untuk menunjang operasional PTN.

“Kami sangat berharap pada kanda H Rodi Wijaya agar bisa menuntaskan problem ini. Kami juga berharap mendapatkan hibah lahan untuk fasilitas pendidikan termasuk support dari pemerintah daerah agar STAIS ini bisa menjadi PTN,” imbuhnya.

Menanggapi niat baik pengelola STAIS BS tersebut, H Rodi Wijaya menyatakan siap untuk membantu menyelesaikan persoalan ini.

“Untuk permasalahan lahan akan segera kita sampaikan ke pihak-pihak terkait untuk direalisasikan karena ada beberapa tahapan yang harus dilalui. Termasuk mengenai pendirian gedung islamic center akan menjadi kompleks terpadu pendidikan agama juga akan diusahakan,” ujar Ketua DPD Partai Golkar Kota Lubuklinggau itu.

Lebih lanjut dikatakan Rodi, dirinya meminta dukungan untuk maju pada Pilkada 2024 mendatang.
Jika dirinya terpilih menjadi pimpinan eksekutif maka persoalannya tentu semakin cepat terselesaikan.

“Keterbatasan wewenang juga menjadi kendala, dengan menjadi wali kota nantinya maka aspirasi dari berbagai pihak, tentu menjadi atensi tersendiri sehingga bisa dientaskan,” pungkasnya.(*)